Apa Itu GitLab?
Apa Itu GitLab? Bukan Cuma Tempat Git Push-Commit Doang!
GitLab itu lebih dari sekadar tempat simpen kode. Dia adalah platform DevOps lengkap dari coding sampai deploy! Yuk kenalan lebih dalam.
Daftar Isi
- Pengertian GitLab
- Fungsi Utama GitLab
- Fitur Unggulan GitLab
- Perbedaan GitLab dan GitHub
- Self-Hosted vs Cloud GitLab
- CI/CD di GitLab
- Contoh Kasus Pemakaian GitLab
- Kelebihan dan Kekurangan GitLab
- Kapan Harus Pakai GitLab?
1. Pengertian GitLab
GitLab adalah platform berbasis web untuk manajemen source code menggunakan Git. Tapi lebih keren lagi, GitLab juga punya tools buat CI/CD, issue tracking, code review, sampai deployment pipeline. Lengkap dalam satu tempat!
2. Fungsi Utama GitLab
- Source code management (SCM) - tempat commit, push, dan pull code.
- Continuous Integration & Continuous Deployment (CI/CD) - otomatisasi testing dan deployment.
- Project management - fitur board, issue tracker, milestone, dll.
- Security scanning - cek kerentanan dalam project.
3. Fitur Unggulan GitLab
- Merge Request (MR) - kayak pull request buat code review sebelum masuk branch utama.
- GitLab Runner - buat jalankan CI/CD jobs.
- Auto DevOps - setup pipeline otomatis tanpa ribet.
- Container Registry - nyimpen Docker image langsung dari GitLab.
- Monitoring dan Analytics - pantau performa project kamu.
4. Perbedaan GitLab dan GitHub
GitHub lebih fokus ke hosting repository dan kolaborasi open-source.
GitLab dari awal lebih fokus ke DevOps end-to-end (dari coding, testing, sampai deployment). Jadi GitLab kayak "semua ada di satu pintu".
Kalau butuh kontrol lebih atas proses DevOps internal, GitLab sering jadi pilihan.
5. Self-Hosted vs Cloud GitLab
GitLab kasih dua pilihan:
- Self-Hosted (GitLab Community/Enterprise Edition) - install sendiri di server kamu. Cocok buat perusahaan yang butuh kontrol penuh.
- GitLab.com - tinggal pakai langsung di cloud GitLab. Praktis dan gratis (dengan opsi berbayar juga).
6. CI/CD di GitLab
CI/CD adalah jantungnya GitLab! Kamu bisa bikin file .gitlab-ci.yml
di repo kamu buat atur workflow build, test, dan deploy otomatis setiap kali ada perubahan.
Contoh sederhana .gitlab-ci.yml
:
stages:
- build
- test
build_job:
stage: build
script:
- echo "Building the app..."
test_job:
stage: test
script:
- echo "Running tests..."
GitLab Runner akan otomatis eksekusi job-job itu.
7. Contoh Kasus Pemakaian GitLab
Misal kamu kerja di startup yang develop aplikasi web. Workflow kamu bisa kayak gini:
- Developer push kode baru ke GitLab.
- CI/CD pipeline otomatis jalan: build app, test unit, deploy ke staging server.
- Kalau semua tes lolos, bisa lanjut deploy ke production.
- Semua proses terekam, terkontrol, dan gampang dipantau tim.
8. Kelebihan dan Kekurangan GitLab
Kelebihan:
- All-in-one platform (nggak perlu tool tambahan buat CI/CD).
- Bisa di-host sendiri (kontrol penuh).
- Integrasi yang kuat dengan Kubernetes dan Docker.
Kekurangan:
- Self-hosted butuh maintenance dan resource lebih.
- Fitur lengkapnya ada di versi berbayar (untuk enterprise).
9. Kapan Harus Pakai GitLab?
- Kalau mau semua workflow DevOps dalam satu tempat.
- Kalau pengen kontrol penuh atas hosting repository dan pipeline.
- Kalau butuh automation kuat untuk build-test-deploy tanpa ribet setup banyak tools.
Itulah gambaran lengkap tentang GitLab. Cocok buat tim kecil sampai enterprise besar yang mau projectnya jalan cepat, aman, dan terorganisir!
0 comments :
Post a Comment